THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Jumat, 31 Desember 2010

Cristian Gonzáles




Cristian Gérard Alfaro Gonzáles (lahir di Montevideo, Uruguay, 30 Agustus 1976; umur 34 tahun) merupakan seorang pemain sepak bola Indonesia yang dapat berposisi sebagai penyerang tengah ataupun penyerang tunggal. Sebelumnya, ia merupakan warga negara Uruguay, namun sejak 1 November 2010, ia resmi menjadi warga negara Indonesia. Saat ini ia bermain untuk Persib Bandung dan sejak 21 November 2010 juga bermain untuk tim nasional Indones


   Profil

Cristian adalah salah satu penyerang yang paling mematikan sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia. Kemampuannya dalam menendang, mencetak gol, penempatan posisi, visi permainan, dan sundulan adalah andalannya. Disamping kemampuannya, ia juga terkenal memiliki fisik yang prima.
Pada saat bermain di Uruguay, ia ditugaskan sebagai gelandang serang. Produktivitasnya kurang baik sampai akhirnya ia hijrah ke Indonesia untuk bergabung dengan PSM Makassar dengan status bebas transfer, dan diplot sebagai penyerang. Dari sinilah ia membuktikan kualitasnya sebagai seorang penyerang handal.
Pada musim 2006, ia adalah pemain termahal di Liga Indonesia menurut data Badan Liga Indonesia dengan bayaran Rp 1,2 milyar[1]
Pada tanggal 21 November 2010 Cristian Gonzales memulai debut sebagai anggota timnas sepak bola indonesia melawan Timor Leste dan langsung mencetak dua gol di debut pertamanya. Selanjutnya, ia masuk sebagai anggota inti Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala Suzuki AFF 2010.
Setelah menikah, ia memiliki paspor Indonesia, istrinya adalah wanita Indonesia bernama Eva Nurida Siregar. Dari pernikahannya, ia memperoleh dua orang anak (Fernando dan Florencia). Ia juga telah mempunyai dua anak hasil pernikahan sebelumnya (Amanda dan Michael). Cristian memeluk agama Islam pada tahun 2003 dan mengambil nama Mustafa Habibi.

 Kontroversi

Cristian Gonzáles dikenal dengan sikapnya yang temparamental. Sejak pertama kali merumput di Indonesia tahun 2003, dia sudah mendapat hukuman dari Komisi Disiplin PSSI sebanyak lima kali karena perilaku kekerasan terhadap lawan dan pelecehan terhadap wasit, akan tetapi hukumannya hampir tidak pernah dilaksanakan secara efektif karena ketua umum PSSI, Nurdin Halid, yang terkesan melindunginya. Bahkan untuk kasusnya yang ke-5, Badan Liga Indonesia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa ketika hukuman larangan bermain yang seharusnya 12 bulan dibatalkan oleh Nurdin Halid ketika hukuman baru berjalan 3 bulan. [2][3] Hal ini dipertanyakan beberapa pihak, termasuk PSMS Medan yang menyatakan bahwa PSSI telah menghilangkan unsur pembelajaran dan Nurdin Halid sangat pilih kasih dalam memberi ampunan.[4][5]
Berikut daftar kasus Cristian Gonzáles :[2][3]
  • Terlibat perkelahian dengan sesama rekan timnya di Sud America, pada tahun 2000. Ia kemudian dikeluarkan manajemen klubnya dengan status bebas transfer.
  • Terlibat perkelahian dengan sesama rekan timnya di Deportivo Maldonado, pada tahun 2002. Ia kemudian dikeluarkan manajemen klubnya dengan status bebas transfer.
  • Pada putaran kedua Liga Indonesia 2004, Cristian memukul pengurus Persita Tangerang di Stadion Benteng. Dia dihukum setahun oleh Komisi Disiplin PSSI, namun bisa merumput kembali ketika hukuman baru berjalan 6 bulan.
  • Pada putaran final Liga Indonesia 2006, Cristian menanduk penyerang PSIS Semarang, Emanuel de Porras. Dia dihukum sebanyak tiga pertandingan untuk itu, namun tidak pernah dijalankannya.
  • Pada tahun 2007, dia meludahi wasit Hidayat ketika Persik Kediri dijamu Pelita Jaya. Dia dihukum sebanyak tiga pertandingan untuk itu, namun tidak pernah dijalankannya.
  • Di babak delapan besar Liga Indonesia 2007, dia berkelahi dengan bek Persija Jakarta, Herman Abanda. Namun lagi-lagi hukuman tiga pertandingan yang didapatkannya tidak pernah dilaksanakan.
  • Pada bulan November 2008, Komisi Disiplin PSSI menjatuhkan hukuman larangan bermain 1 tahun kepadanya karena memukul bek PSMS Medan, Erwinsyah Hasibuan. Dia mengajukkan banding ke Komisi Banding PSSI, namun bandingnya ditolak, dan Komisi Banding ikut menguatkan sanksi yang diberikan oleh Komisi Disiplin. Akan tetapi pada Februari 2009 dia dinyatakan boleh bermain untuk Persib Bandung setelah Ketua Umum PSSI Nurdin Halid memberikannya pengampunan.

Karier Klub

 Sud America

Bergabung dengan Sud America, sebuah klub di Uruguay, Montevidio, pada tahun 1995. Dalam periode 28 bulan, ia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol.

Huracán Corrientes

Sud America meminjamkannya ke Huracán Corrientes dengan status pinjaman. Ia tampil sebanyak 3 kali dan tidak mencetak gol.

Sud America

Kembali kepada Sud America setelah masa pinjaman yang cukup lama, ia akhirnya beberapa kali dipercaya sebagai starter. Ia tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 1 gol.

Deportivo Maldonado

Pada tahun 2000, dengan status bebas transfer ia berlabuh ke klub barunya, Deportivo Maldonado. Di sini ia tampil sebanyak 22 kali dan mencetak 1 gol.

PSM Makassar

Pada tahun 2003, ia bergabung dengan PSM Makassar dengan status Free Transfer. Pada musim tersebut ia mencetak 27 gol dan PSM Makassar menjadi juara kedua Liga Indonesia. Tahun berikutnya ia dikenai skorsing oleh PSSI selama semusim dan didenda Rp 20 juta karena memukul salah seorang petugas Persita Tangerang saat bertanding.

Persik Kediri

Bebas dari skorsing, ia bergabung dengan Persik Kediri dan menjadi juara Liga Indonesia pada tahun 2006. Pada tahun 2008 ia dijatuhi skorsing dari Komdis setelah melakukan tindakan yang tidak sportif. Krisis finansial yang dialami Persik Kediri membuat manajemen Persik harus melakukan rasionalisasi gaji. Gonzales merupakan salah satu dari beberapa pemain Persik yang tidak setuju atas keputusan tersebut.

Persib Bandung (pinjaman)

Pada 30 Januari 2009, manajemen Persib Bandung mengumumkan bahwa mereka telah merekrut Cristian yang mendapat remisi dari Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid. Cristian dikontrak dalam status sebagai pemain pinjaman dari Persik Kediri dan akan digaji 60 juta rupiah per bulan oleh Persib Bandung.
Ia memulai debut sebagai starter di Liga Super Indonesia ketika Persib menjamu Persipura di pertandingan yang berakhir 1-1 berkat gol yang juga dicetak olehnya. Ia bermain sebanyak 16 kali di Liga dan mencetak 14 gol, menjadikan Gonzales sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Super bersama Boaz Solossa dengan 28 gol.

Persib Bandung

Setelah masa pinjamannya di Persib Bandung dan kontraknya di Persik Kediri habis, Ia langsung dikontrak oleh Persib Bandung sebagai pemain tetap. Di pra musim 2009-10, Ia mencetak gol untuk Persib di Piala Gubernur Jatim.

Kamis, 30 Desember 2010

Irfan Bahcdim ( Biografi )

Irfan Haarys Bachdim. Pemain 22 tahun ini akan menjadi entri biografi terbaru untuk blog ini. Yeah, Irfan Bachdim adalah senjata terbaru Timnas Garuda Indonesia. Pemuda kelahiran Amsterdam, Belanda, 22 tahun silam ini, berdarah indo / ‘blasteran’. Ayahnya, Nouval Bachdim, adalah pria berkebangsaan Indonesia sedangkan Ibunya, Hester Bachdim, berkebangsaan Belanda.

Sejak kecil Irfan sangat menggemari olahraga sepakbola. Bakat dan minatnya ini diturunkan oleh sang ayah yang mantan pemain sepakbola. Sang ayah, Nouval Bachdim pernah memperkuat klub Persema Malang pada medio 80 an. Kedua orang tua Irfan sangat mendukung hobi anaknya. Pada usia 11 tahun, mereka menyekolahkan Irfan di akademi Junior klub Ajax Amsterdam yang terkenal banyak menghasilkan pemain kelas dunia. Disinilah Irfan mengasah bakatnya bermain sepakbola.

Berselang 3 tahun kemudian, bakat Irfan tersendus seorang pencari bakat dari klub Utrecht FC, Irfan lalu bergabung ke dalam tim junior klub tersebut, dan menjadi andalan di sana selama kurang lebih empat tahun (2003-2007). Namun sayangnya Irfan kesulitan menembus tim inti Utrecht FC. Dirinya hanya pernah sekali memperkuat Utrecht dalam pertandingan Eredivisie (Liga premier Belanda) melawan VVV Venlo. Meskipun bermain selama 90 menit, Irfan tak memberi kontribusi apapun dalam pertandingan itu. Pertandingan tersebut menjadi yang pertama dan terakhir bagi Irfan di tim inti Utrecht FC. Ia dilepas oleh klub itu tak lama setelahnya.
Setelah di Utrecht, Irfan berlabuh di klub divisi 2 Belanda, HFH Harlem. Lagi-lagi disini bakat Irfan tersia-sia. Ia tak sempat sekalipun membela klubnya. Kemudian pada tahun 2010, Irfan memutuskan untuk kembali ke kampung halaman ayahnya, Indonesia. Irfan sempat melamar di beberapa klub sepakbola seperti Persija dan Persib, namun kerap gagal dalam tes. Namun pada akhirnya, dirinya berhasil diterima dan kini memperkuat Persema Malang, klub ayahnya dulu.
Meski berkewarganegaraan ganda, Irfan Bachdim amat sangat ingin untuk membela tim nasional Indonesia. Pada tahun 2006 silam, dirinya pernah hampir memperkuat tim nasional Indonesia U23 (di bawah usia 23) di ajang Asian Games 2006 yang digelar di Qatar. Namun kala itu cedera membuat Irfan terpaksa mengundurkan diri.
Namun penampilan gemilangnya bersama Persema membuat pelatih tim nasional Indonesia Alfred Riedl tertarik untuk memboyongnya bersama timnas senior untuk ajang AFF Suzuki Cup 2010. Impian Irfan pun tercapai, dirinya hingga kini sebelum artikel ini terbit, Irfan Bachdim tercatat sudah 4 kali mengenakan kostum merah putih, yakni di pertandingan melawan Timor Leste (persahabatan), China Taipei (persahabatan),  Malaysia (pertandingan pertama grup A AFF Cup 2010) dan Laos (Pertandingan kedua grup A AFF CUP 2010). Irfan mengenakan nomor punggung 17 di timnas, yang membuat dirinya mendapat julukan IB17 (Irfan Bachdim-17) dari sebagian penikmat bola.

Irfan ketika mencetak gol kelima Indonesia
Pertandingan melawan Malaysia tersebut melambungkan nama Irfan setinggi langit. Permainannya yang lugas dan wajah tampannya membuat penggemarnya berdatangan dari berbagai kalangan, mulai dari kaum Hawa hinga kaum Adam. Irfan sendiri mencetak gol yang menutup pertandingan tersebut dengan skor 5-1 untuk Indonesia.
Dan juga ketika melawan Laos. Irfan Bachdim juga mencetak gol keempat untuk Indonesia, yang skor akhirnya berkesudahan 6-0 untuk Indonesia (Selengkapnya Cuplikan Video Indonesia vs Laos)
Irfan Bachdim dapat bermain di sejumlah posisi, namun posisi alaminya adalah second striker / trequarista. Yakni posisi dimana seorang pemain berada di lini antara striker dan gelandang. Irfan adalah pemain yang punya visi dan pergerakan tanpa bola yang bagus. Ia mampu membuka ruang bagi rekan-rekannya dengan umpan-umpan pendek yang rapi dan pergerakan yang tak terduga. Kehadirannya memberi warna ‘Eropa’ bagi pola permainan timnas yang selama ini hanya mengandalkan dribel dan kemampuan fisik semata.
Kini, nama Irfan Bachdim mulai tak asing bagi masyarakat Indonesia, terlepas dari penikmat bola atau tidak. Hal ini dapat dilihat dalam akun twitter miliknya. Sebelum  pertandingan kemarin, akun twitter Irfan ‘hanya’ diikuti oleh 8 ribu tweeps (sebutan bagi pemakai Twitter). Namun setelah pertandingan, jumlah tersebut melonjak menjadi 23 ribu, dan terus bertambah hingga sekarang. Rata-rata penggemar baru Irfan adalah kaum hawa yang terpikat oleh ketampanannya.
Namun bagi mereka yang berharap bisa mendapatkan hati seorang Irfan Bachdim nampaknya harus gigit jari. Pasalnya Irfan kini sudah mempunyai seorang kekasih.Dia adalah Jennifer Jasmin Kurniawan, seorang model ‘panas’ Jerman berdarah Indonesia. Jennifer juga merupakan kakak dari Kim Jeffrey Kurniawan, seorang pemain sepakbola yang rencananya akan dinaturalisasi bersama Irfan (namun gagal karena masih didera cidera).

Irfan Bachdim bersama sang kekasih, Jennifer
Kedua sejoli ini sedang hangat-hangatnya berkasmaran. Pada saat mencetak gol melawan Malaysia, Irfan mengatakan bahwa gol tersebut ia persembahkan kepada kekasihnya. Jennifer sendiri tak kalah ‘serius’. Ia telah mengganti nama akun twitternya menjadi ‘JenniferBachdim’ sejak berpacaran dengan Irfan 3 bulan yang lalu. Rencananya Jennifer akan mengikuti jejak Irfan berkarir di Indonesia. Ia akan datang dan menetap di Indonesia pada 22 Desember mendatang.
Kini harapan besar terletak di pundak Irfan dan timnas Indonesia. Mereka diharapkan dapat merebut gelar juara AFF tahun ini, karena Indonesia sudah belasan tahun tidak mencicipi gelar apapun dari panggung sepakbola internasional. Dapatkah Irfan bermain konstan dan menunjukkan kecintaanya kepada Garuda Merah Putih? Kita nantikan saja kiprahnya di kancah sepakbola bersama timnas Indonesia. Maju terus, Garuda Muda!
PROFIL IRFAN HAARYS BACHDIM
Nama lengkap : Irfan Haarys Bachdim
Tanggal lahir : 11 Agustus 1988 (umur 22)
Tempat lahir : Amsterdam, Belanda
Tinggi : 1.72 m (5 ft 8 in)
Posisi bermain : Gelandang, Striker
Klub saat ini Persema Malang
Nomor : 10
Klub Junior
Tahun Klub Tampil (Gol)
1999-2001 Ajax Amsterdam
2002 SV Argon
2003-2007 FC Utrecht
Klub Senior
2008-2009 FC Utrecht 1 (0)
2009 HFC Haarlem 0 (0)
2010Persema Malang 6 (3)
Tim nasional
2010- Flag of Indonesia.svg Indonesia 3 (1)

Anime Myspace Comments